Pendidikan Agama bagi Waria Melalui Pesantren : Kasus Pesantren Waria Al-Fatah Senin-Kamis Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v8i1.113Keywords:
pendidikan agama, pesantren wariaAbstract
Sebelumnya masyarakat mempunyai persepsi bahwa dunia waria adalah dunia kelam, negative, mengganggu lingkungan, masyarakat belum dapat menerima keberadaan waria sehingga tidak pernah membuka peluang, namun dengan dibukanya pondok pesantren waria dengan dibacakan ayat-ayat suci Al-Quran menyentuh hati orang yang mendengar, mereka juga melaksanakan ibadah sholat, puasa, ngaji, dan amalan-amalan lainnya dilaksanakan. ustad menanamkan 2 (dua) sifat utama pondok pesantren: sabar lan nrimo dan sregep petel anggone makaryo kanti halal. dengan penghayatan agama melalui pondok diharapkan para waria mulai terbuka kehidupannya melalui jalan yang benar dan diridhoi Allah.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2010-04-01
Issue
Section
Articles
How to Cite
Pendidikan Agama bagi Waria Melalui Pesantren : Kasus Pesantren Waria Al-Fatah Senin-Kamis Yogyakarta. (2010). EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 8(1). https://doi.org/10.32729/edukasi.v8i1.113