UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN HJ. HANIAH MAROS SULAWESI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v10i2.162Keywords:
Pesantren, tafaqquh fi al-din, Independency, Quality, bertafaqquh fi al-din, Berkemandirian, Bermutu.Abstract
Abstract
The purpose of this paper is to reveal how the quality of education in this Islamic boarding school is, particularly related to education facilities, curriculum and strategies of education quality improveÂments. This study used the qualitative method. Findings of this study are: first, education infrastructure and facilities are relatively complete and adequate, which are supported by the atmosphere of the Islamic boarding school that is full of simplicity and modesty by habituation in implementing clean and healthy lifestyle. Second, the tafaqquh fi-al din (understanding of religion)-based curriculum compiled by the Islamic boarding school occupies the same degree (equal) to the curriculum prepared by the Ministry of Religious Affairs, so that both tafaqquh fi-al din (understanding of religion) studies and general studiÂes have high electability, which is able to increase the quality of education and also generates interest and motivation of the people (parents) to put their children to the Islamic boarding school. Third, education in the Islamic boarding school has a strong independency because it is supported by substantial financial resources.
Abstrak
Tujuan tulisan ini untuk mengungkapkan bagaimana mutu pendidikan di pondok pesantren ini, khususnya berkaitan dengan sarana pendidikan, kurikulum dan sterategi peningkatan mutu pendidikÂan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil temuan studi ini adalah: Pertama, sarana dan fasilitas pendidikan relatif lengkap dan memadai, ini didukung oleh suasana kehidupan pondok pesanÂtren yang penuh kesederhanaan dan kebersahajaan dengan pembiasaan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kedua, kurikulum yang berbasis tafaqquh fi-al din yang disusun oleh pondok pesantren ini menempati derajat yang sama (equal) dengan kurikulum yang disusun Kementerian Agama, sehinga baik kajian tafaqquh fi al-din maupun pelajaran umum memiliki electabilitas yang tinggi, hal ini mampu meningkatkan mutu pendidikan dan sekaligus membangkitkan animo dan motivasi masyarakat (orangtua) untuk memasukkan anaknya ke pesantren ini. Ketiga, penyelenggaraan pendidikan di ponÂdok pesantren ini memiliki kemandirian yang kuat, karena didukung oleh sumber dana yang besar.