PEMIKIRAN PENDIDIKAN K. H. ALI MAKSUM KRAPYAK YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v16i1.441Keywords:
Thought, K. H. Ali Maksum, Education of pesantren, Pemikiran, pendidikan pesantrenAbstract
Abstract
In Indonesia, Ulama’ (muslim scholars) have a stategic position. Since the colonial period they have had significant roles in developing the country. One of their real contribution is building pesantren (islamic boarding schools) and developing education through the institutions. One famous figure in the field is K.H. Ali Maksum who had sucessfully developed education in pesantren and madrasah (Islamic schools). By using qualitative approach, this reasearch found two important findings. First, K.H. Ali Maksum had combined various methods in teaching his santris, namely the methods of bandongan, sorogan, and discussion. The second, the model of teaching the santris applied by the Pondok Pesantren Krapyak has resulted in qualified national figures.
Abstrak
Di Indonesia ulama menempati posisi yang sangat strategis. Sejak masa kolonial hingga masa modern, ulama memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan nasional di Indonesia. Salah satu di antara peranan ulama adalah mendirikan dan mengembangkan pendidikan pesantren. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan  latar belakang kehidupan K.H. Ali Maksum dan pemikirannya dalam pendidikan pondok pesantren Krapyak Yogyakarta. K.H. Ali Maksum termasuk salah satu ulama yang cukup sukses mengembangkan pendidikan pesantren dan madrasah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dalam penelitian ini diperoleh temuan bahwa metode pendidikan pesantren dan madrasah yang diterapkan K. H. Ali Maksum adalah memadukan sistem pendidikan sorogan, bandongan, dan model diskusi antar santri. Dengan model pendidikan pesantren dan madrasah tersebut, terbukti pondok pesantren Krapyak banyak melahirkan alumni-alumni yang cukup berpengaruh di Indonesia.Downloads
References
Abdurrahman, Dudung. (1999). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Aly, Hery Noer. (1999). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.
Anwar US, Kasyful. (2010). Kepemimpina Kiai Pesantren: Studi terdahap Pondok Pesantren di Jambi. Jurnal Kontekstualita Vol. 25 No. 2.
Arifudin. (2015). Pelaksanaan Evaluasi Penguasaan Bahasa Arab dengan Teknik Sorogan di Asrama Sakan Tullab Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
As’ad, Aliy. (1975). K.H. Muhammad Moenauwir Pendiri Pondok Pesantren Krapyak. Yogyakarta: Pondok Pesantren Krapyak
Azra, Azyumardi. (2007). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Jakarta: Kencana.
Burhanuddin, Jajat. (2012). Ulama dan Kekuasaan Pergumulan Elite Muslim dalam Sejarah Indonesia. Bandung: Mizan.
Dhofir, Zamakhsyari. (1984). Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai. Jakarta: LP3ES.
-------------------------. (2009). Tradisi Pesantren : Memadu Modernitas untuk Kemajuan Bangsa. Yogayakarta: Pesantren Nawesea Press.
Geetz, Clifford. (2013). Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Kencana.
Haqiqi, Muhammad Al-Fitra. (2014). 50 Ulama’ Agung Nusantara Potret Keteladanan dan Ketokohan bagi Umat dan Bangsa Seri Satu. Jombang: Darul Hikmah.
Harahap, Syahrir. (2011). Metodologi Studi Tokoh dan Penulisan Biografi. Jakarta : Prenadamedia Group.
Haryono, Sigit. (2007). “Analisis Brand Image Yogyakarta sebagai Kota Pelajarâ€. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 (3). h. 301-309.
Junaedi, Mahfud. (2009). Kiai Bisri Mustofa : Pendidikan Keluarga Berbasis Pesantren. Semarang: Walisongo Press.
Kartodirjo, Sartono. (1992). Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu Alternatif. Jakarta: PT Gramedia.
Kementerian Agama RI. (2015). Kementerian Agama RI dalam Angka 2014. Jakarta: Puat Iformasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama RI
Khotimah, Khusnul. (2015). Peran Tokoh Agama dalam Pengembangan Sosial Agama di Banyumas (Studi Historis Sosiologis Tokoh Agama Islam Abad 21. Purwokerto: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Purwokerto.
Luwis Ma’luf, Abu. (1984). Al Munjid. Beirut: Dar al-Masyhur.
Margono, Hartono. (2011). K.H. Hasyim Asy’ari dan Nahdlatul Ulama: Perkembangan Awal dan Kotemporer, Jurnal Media Akademika Vol. 26 (3), h. 335
Mawardi, Marmiati. (2013). Persepsi Masyarakat terhadap Peran Kiai di Daerah Istimewa Yogyakarta, (Analisa Journal of Social Science and Religion Vol 20 (2), h. 133-143.
Muhaimin. (2012). Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Rosda Karya.
Muhtarom, Muhammad. (2005). Reproduksi Ulama di Era Globalisasi Resistensi Tradisional Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mukhdlor, A Zuhdi. (1989). K.H. Ali Maksum Perjuangan dan Pemikiran-Pemikirannya. Yogyakarta: Multi Karya Grafika.
Nisa, Khalimatu dan Fahma Amirotulhaq. (2015). Jejak Sang Pionir Kamus Al Munawir K.H. Ahmad Warson Munawir. Yogyakarta: Pustaka Kompleks Q.
Syafaat, Muhtar. (2016). Penelitian Tokoh (online) http://pengembara9ilmu.blogspot.com/2012/09/penelitian-tokoh.html, di akses 1 September 2016
Yasin, Ahmad Mubarok. (2009). Ensiklopedi Penulis Pesantren Biografi Singkat Para Penulis Pesantren (Mulai Abad 14 hingga 21 Masehi). Jombang: Pustaka Tebuireng.