Pengelolaan Pendidikan Inklusif di Madrasah
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v17i2.631Keywords:
Madrasa, Management, Inclusive education, Madrasah, Pengelolaan, Pendidikan inklusifAbstract
Abstract
This study aims to determine how the management of inclusive education in MTs Yabika Tangerang, Banten, especially related to the management of learners, facilities, educators, curriculum and assessment, financing, development, and monitoring and evaluation and its relationship to society. This research uses a qualitative approach. The research informants were the foundation's management, Head and deputy head of MTs Yabika, Head of MA Yabika, teacher, and Head of Administration. Data analysis uses descriptive qualitative techniques. The results showed that the management of inclusive education in MTs Yabika in general was running quite well. Madrasas try to meet the needs of SNC in accordance with their abilities both infrastructure, facilities, curriculum, learning and assessment system. Madrasas have also provided special tutors for SNC. However, there are several aspects of the management of inclusive education that have not been running as it should. Acceptance of new SNC did not go through the assessment process and identification according to standards but only using tests and interviews with parents of students; many teachers have not received training for handling SNC. There is also no guidance, supervision and evaluation from supervisors and the Ministry of Religion. Likewise, cooperation with external parties has not been done much by MTs Yabika.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pendidikan inklusif di MTs Yabika Tangerang Banten khususnya terkait pengelolaan peserta didik, sarana prasarana, tenaga pendidik, kurikulum dan penilaian, pembiayaan, pembinaaan, dan monitoring dan evaluasi serta hubungannya dengan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah pengurus yayasan, Kepala dan wakil kepala MTs Yabika, Kepala MA Yabika, guru, dan Kepala Tata Usaha. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pendidikan inklusif di MTs Yabika secara umum sudah berjalan dengan cukup baik. Madrasah berusaha memenuhi kebutuhan ABK sesuai dengan kemampuannya baik sarana prasarana, fasilitas, kurikulum, pembelajarannya maupun sistem penilaiannya. Madrasah juga sudah menyediakan guru pembimbing khusus bagi ABK. Namun ada beberapa aspek dalam pengelolaan pendidikan inklusif yang belum berjalan sebagaimana mestinya. Penerimaan ABK baru tidak melalui proses asesmen dan identifikasi sesuai standar tetapi hanya menggunakan tes dan wawancara dengan orang tua siswa; banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan untuk penanganan ABK. Pembinaan, pengawasan dan evaluasi dari pengawas dan Kemenag juga tidak ada. Demikian juga kerjasama dengan pihak eksternal juga belum banyak dilakukan oleh MTs Yabika.
Downloads
References
Arikunto, S., Abdul, J. dan Cepy, S. (2004) Evaluasi Program Pendidikan, Pedoman Teoritis bagi Praktisi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
Brent, H. dan Marie, H. (2004) Into the Mainstream : Practical Strategies for Teachingin Inclusive environtments, dalam Kathleen M Cauley (ed), Educational Psychology. New York : McGraw-Hill/Dushkin
Direktorat Pembinaan SLB (2007) Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Jakarta, Indonesia
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (2008) Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Kependidikan dalam Pendidikan Inklusif, Jakarta, Indonesia
Garnida, D. (2015) Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung : Refika Aditama
Kustawan, D (2016) Manajemen Pendidikan Inklusi. Jakarta : PT. Luxima Metro Mediah.
Murdjito, dkk. (2012) Pendidikan Inklusif. Jakarta : Baduose Media Jakarta
Sukmadinata, N.S. (2011) Metode Penelitian Pendidikan (Cet ke-7). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Tarmansyah. (2007) Inklusi Pendidikan Untuk Semua. Jakarta : Depdiknas
Ana Eka Suryati, A.E. dan Samsi, H. Evaluasi Pelakasanaan Program Pendidikan Inklusif Di Madrasah Aliyah Negeri Maguwoharjo Yogyakarta.Jurnal Wiyata Dharma Vo4, Nomer 2 Mei 2016. Tesedia pada :
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/16526/9861(Diakses : 22 – 2-2018)
A, Oktradiksa. Analisis Persepsi Guru Madrasah Tentang Konsep Sekolah Inklusi di MI Muhammadiyah Jagalan Kabupaten Magelang. Thesis. Universitas Muhammadiyah Magelang. Tersedia pada : https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/16526/9861 (Diakses : 22-2-2018.)
Sholikhah, R.A. (2016). Pendidikan Inklusi di Kementerian Agama (Studi di MI Ma’arif Giriloyo 2 dan MI Yappi Balong.UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Lenteranews (2015) ‘Pendidikan Inklusi diterapkan di Madrasah’. 6 Oktober 2015
. Anak Kebutuhan Khusus di Indonesia Capai 1,6 juta. Tersedia pada : www. Mirajnews.com. pendidikan. Diakses : 3.Februari 2017
PMA Nomor 90 Tahun 2013, pasal 14 (6), pasal 16 (3), dan pasal 18 (3) bahwa MI, MTs, dan MA/MAK wajib menyediakan akses bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Direktorat PLB. (2007) Pedoman Khusus Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, Manajemen Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.