Makna Keberagamaan Mahasiswa Penerima Beasiswa STAIN Kudus
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v18i3.635Keywords:
Bidikmisi, Religiusity, Scholarship, Student, Beasiswa, Makna keberagamaan, mahasiswaAbstract
Abstract
This study reveals two things, firstly the significance of religiosity and the secondly, the form of religiosity according to Bidikmisi STAIN Kudus students. This research was conducted on STAIN Kudus students who received Bidikmisi scholarships, using a sociology approach. Bidikmisi students are students who have specialties in two fields, namely academic potential and Spiritual potential. In Academic potential, they have to compete with thousands of students, be preferred from the middle to lower classes. This is supported by good and satisfying academic abilities through tests conducted by the Ministry of Religion through STAIN Kudus. Spiritual potential, bidikmisi students get the opportunity to "appreciate" the STAIN Kudus mosque through religious activities. This activity affects their religiosity because it has a religious nuance. These activities include barzanji, ngaji kitab, maulid diba'an, yasinan and tahlil, qira’ah, and memorization of juz ‘amma.
Â
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dua hal yang berkenaan tentang makna keberagamaan mahasiswa bidikmisi STAIN Kudus Tahun Anggaran 2014 dan bentuk keberagamaan tersebut. Jenis penelitian ini adalah field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau medan terjadinya gejala-gejala dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan etik emik. Dalam pendekatan emik, mahasiswa memberikan makna sesuai apa yang dirasa, dilihat, dibayangkan dan difikirkan tentang keberagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagamaan mahasiswa bidikmisi mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan pengalaman dan lingkungan sosial budaya di lingkungan mereka. Mahasiswa bidikmisi merupakan mahasiswa yang mempunyai keistimewaan dalam dua bidang, yaitu bidang akademik dan bidang keagamaan. Potensi akademik bersaing dengan ribuan mahasiswa untuk mendapatkan predikat mahasiswa berprestasi. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang secara ekonomi dari kalangan menengah ke bawah, sehingga mereka berjuang untuk mendapatkan predikat sebagai mahasiswa. Hal ini didukung oleh kemampuan akademik yang bagus dan memuaskan melalui tes yang diselenggarakan oleh Kemenag Pusat melalui STAIN Kudus. Potensi rohaniah, mahasiswa bidikmisi mendapatkan kesempatan untuk “memakmurkan†Masjid STAIN Kudus melalui kegiatan keagamaan. Memakmurkan masjid inilah yang mempengaruhi keberagamaan mahasiswa bidikmisi. Kegiatan ini yang mempengaruhi peningkatan keberagamaan mereka karena bernuansa agamis. Kegiatan tersebut antara lain barzanji, ngaji kitab, maulid diba’an, yasinan dan tahlil, qira’ah, dan hafalan juz ‘amma.
Downloads
References
Ahmad, A. K. (2018) ‘Orientasi Pemikiran Keagamaan Mahasiswa’, Al-Qalam. doi: 10.31969/alq.v3i2.657.
Akbar, M. Y. A., Amalia, R. M. and Fitriah, I. (2018) ‘Hubungan Relijiusitas dengan Self Awareness Mahasiswa Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (Konseling) UAI’, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora. doi: 10.36722/sh.v4i4.304.
Alam, L. (2018) ‘Islamization, Piety, Fundamentalism: Religious Movement In Campus’, Islam Realitas: Journal of Islamic & Social Studies. doi: 10.30983/islam_realitas.v4i2.785.
Bahari (2010) Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama, dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama RI.
Efa Ida Amaliyah (2014) ‘Konsep Dan Komitmen Mahasiswa Stain Kudus Tentang Pluralitas Agama’, Fikrah.
Effendy, B. (2001) Masyarakat Agama dan Pluralisme Keagamaan. Yogyakarta: Galang Press.
Gunansyah, A. (2005) ‘Spiritual Intelligence (SQ) and Peace Education Exploration on Peace toward a Sustainable Development in Post-Conflict Area of North Maluku’.
Hadi, S. (1995) Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Hajar, I. (2005) kemerosotan religiusitas. Available at: www. Suaramerdeka.com (Accessed: 16 July 2015).
Ilyas, H. (2014) ‘Keberagamaan Otentik dalam Al-Qur’an’, Analisa, 21(01).
K, N. (2010) Pengaruh Tingkat Keberagamaan Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2007/2008 Jurusan Pai Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Uin Alauddin Makassar, Uin Alauddin Makasar. doi: 10.1007/s00122-013-2240-4.
Khadiq (2009) Islam dan Budaya Lokal (Belajar Memahami Realitas Agama dalam Masyarakat),. Yogyakarta: Teras.
Mubarak, M. Z. (2013) ‘Dari Semangat Islam Menuju Sikap Radikal: Pemikiran dan Perilaku Keberagamaan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta’, Ma’arif.
Muhaimin, et, A. (2002) paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Peter Carnolly, E. (1999) Aneka Pendekatan Studi Agama. Yogyakarta: LKIS.
Rahman, A. A. and Permadi, R. (2013) ‘Pengaruh Identitas Keberagamaan Dan Kejijikan Moral Terhadap Perilaku Cybersex’, Psikologika : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. doi: 10.20885/psikologika.vol18.iss1.art2.
Subakri (2004) ‘Pola pendidikan agama islam di pondok pesantren al-muayyad mangkuyudan - solo’, Crcs Ugm.
Suroso, D. A. dan (1994) Psikologi Islam: Solusi Islam atas problem-problem psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syaefullah, A. (2007) Merukunkan Umat Beragama. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.
Wekke, I. S., Hermawanto, A. and Ashrori, M. (2016) ‘Wilayah Minoritas Muslim’, 17(2), pp. 135–146.
Wibisono, S. et al. (2017) ‘Orientasi Keberagamaan Ekstrinsik Dan Fundamentalisme Agama Pada Mahasiswa Muslim : Analisis Dengan Model Rasch’, 15(01), pp. 1–11. doi: 10.7454/jps.2017.1.
Wibisono, S. and Taufik, M. (2017) ‘Orientasi Keberagamaan Ekstrinsik dan Fundamentalisme Agama pada Mahasiswa Muslim: Analisis dengan Model Rasch’, Jurnal Psikologi Sosial. doi: 10.7454/jps.2017.1.
(No date) ‘No Title’. Available at: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/10/21/240678/STAIN-Kudus-Bekali-Penerima-Bidikmisi.