Strategi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pendidikan Islam Informal Pada Remaja: Solusi di Masa Pandemi Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.32729/edukasi.v18i3.887Keywords:
Covid-19 Pandemic, Islamic education, Social media, Media sosial, Pendidikan Islam, Pandemi Covid-19Abstract
Abstract
This article discusses the use of social communication media in the field of Islamic education (informal) for adolescents as a solution during the COVID-19 pandemic. As it is known, social media is a modern means of communication that millennials cultivate, love, and update at any time. This study intends to examine appropriate strategies in the use of these media as a means of instilling friendly and peaceful Islamic values. For this purpose, researchers conduct field studies (field research). The research data were collected by combining in-depth interview techniques and observation with literature studies. In the literature study, the researcher adopted six research steps, namely: literature collection, use of literature classification checklist, content analysis, preliminary formulation of study results, literature review, and formulation of research conclusions. The results of this study indicate several conclusions that the strategies that can be carried out are: (1) choosing social media platforms based on priority, (2) paying attention to the needs of adolescents, (3) choosing and packaging interesting and attractive content, (4) Using a persuasive-humanist approach, and (5) featuring a friendly Islamic sharing platform.
Â
Abstrak
Artikel ini membahas tentang pemanfaatan media komunikasi sosial dalam bidang pendidikan Islam (informal) pada remaja sebagai solusi di masa pandemi COVID-19. Sebagaimana diketahui bahwa medsos merupakan sarana komunikasi kekinian yang setiap saat digeluti, digandrungi, dan di-update oleh generasi millennial. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji strategi-strategi yang tepat dalam pemanfaatan media tersebut sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah dan damai. Untuk kepentingan ini, peneliti melakukan studi lapangan (field research). Data penelitian dikumpulkan dengan mengombinasikan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi dengan studi literatur. Pada studi literatur, peneliti mengadaptasi enam langkah penelitian, yaitu: pengumpulan literatur, pemanfaatan checklist pengklasifikasian literatur, analisis konten, perumusan awal hasil kajian, reviu ulang kepustakaan, dan perumusan simpulan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa simpulan bahwa strategi yang dapat dilakukan, yaitu (1) memilih platform media sosial berdasarkan prioritas, (2) memperhatikan kebutuhan remaja, (3) memilih dan mengemas konten yang menarik dan atraktif, (4) Menggunakan pendekatan persuasif-humanis, dan (5) menampilkan platform syiar Islam yang ramah.
Downloads
References
Abidin, J., & Fahmi, I. (2019). Media Sosial dalam Mempengaruhi perilaku Keberagamaan Siswa dan solusinya melalui Pendidikan Agama Islam. Wahana Karya Ilmiah, 3(01).
Agus, M. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 5 Juni.
Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 221-236.
Akbar, R. R. A. (2018). Pengembangan Video Pembelajaran Matematika Berbantuan Media Sosial Instagram sebagai Alternatif Pembelajaran (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
al-Baby Al-Khuli. (1952). Tazkirah Al-Da’wah. Mesir: al-Kitab, al-Arabi.
alâ€Faruqi, I. I. (1976). On the nature of Islamic da'wah. International Review of Mission, 65(260), 391-409.
Andilink. (2019). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2019. Tersedia pada: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2019/ (Diakses: 1 Juli 2020).
Anggun, F. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 11 Juni.
APJII. (2019). Survei APJII yang Ditunggu-tunggu, Penetrasi Internet Indonesia 2018. Tersedia pada: https://apjii.or.id/downfile/file/BULETINAPJIIEDISI40Mei2019.pdf.
Arkoun, M. (1994). Nalar Islami dan nalar modern: berbagai tantangan dan jalan baru. INIS.
Barnadib, I. (1996). Dasar-dasar kependidikan: memahami makna dan perspektif beberapa teori pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 41-45.
Bravo López, F. (2014). The Genocidal Islamophobia of a Late Nineteenth-Century French Anti-Semite: D. Kimon and The Pathology of Islam. Islam and Christian-Muslim Relations, 25 (1), 101–116. https://doi.org/10.1080/09596410.2013.824171.
Basuki, B. (2006). Mengonstruksi Pendidikan Kritis Humanis dan Populis; Tinjauan Tentang Politik Pendidikan Indonesia Era Globalisasi Informasi. Edukasi, 4(2), 294727.
Buana, D. R. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(3), 217-226.
Chandra, R. I. (1996). Teologi dan Komunikasi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Elitmarketer. (2020). 7 Tips untuk Membuat Konten Viral di Media Sosial. Tersedia pada: https://elitemarketer.id/content/7-tips-untuk-membuat-konten-viral-di-media-sosial/. (Diakses 1 Juli 2020).
Feri, A. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 7 Juni.
Ghufron, G. (2018, September). Revolusi Industri 4.0: Tantangan, Peluang, Dan Solusi Bagi Dunia Pendidikan. In Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 (Vol. 1, No. 1).
Griffin, E.M. 2003. A First Look at Communication Theory 5th Edition. McGraw Hill, New York.
Hebdige, D. (1995). Subculture: The meaning of style. Critical Quarterly, 37(2), 120-124.
Huberman, A. M., Miles, M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. The united states of America: SAGE publications.
Indah, F. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 1 Juni.
Khalida, Z. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 10 Juni.
Knight, G. R. (2008). Issues and alternatives in educational philosophy. Andrews University Press.
Mannan, Abdul. (2012). Ahlussunnah wal Jamaah Akidah Umat Islam Indonesia. (Kediri: PP. Al Falah Ploso Kediri.
Morissan, dkk. 2010. Teori Komunikasi Massa. Bogor, Ghalia Indonesia.
Murray, H. A. (1938). Explorations in personality: A clinical and experimental study of fifty men of college age.
Prabowo, D. R., & Hasbiansyah, O. (2019). Hubungan Tayangan Youtube Yufid. TV dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Netizen Tentang Islam.
Praditya, D. (2018). 3 Fakta Menarik dari Riset Google tentang Perkembangan YouTube di Indonesia. Tersedia pada: https://id.techinasia.com/fakta-perkembangan-youtube-di-indonesia. Diakses: 3 Juli 2020.
Purwanto, Y., Qowaid, Q., & Fauzi, R. (2019). Internalisasi Nilai Moderasi Melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. Edukasi, 17(2), 294708.
Qomar, M. (2002). NU “Liberalâ€: Dari Tradisionalisme Ahlussunnah ke Universalisme Islam, introd. Azyumardi Azra, Bandung: Mizan.
Schultz, D. S. S. (2008). Theories of Personality (Chapter 5). Ditemu kembali dari: http://cengagesites.com/academic/assets/sites/Schultz_Ch05.pdf
Schwab, K. (2017). The fourth industrial revolution. Currency.
Setiasih, S., & Puspitasari, F. I. (2015). Kebutuhan remaja untuk mengirim foto atau video di Instagram. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 2(2), 461-472.
Shaleh, S., Zamroni, Z., Mukminan, M., Zakaria, Bin A., Ramadhan, S. (2020). Formulating strategies against student radicalism: a case of madrasah in Indonesia. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24 (10). DOI: 10.37200/IJPR/V24I10/PR300174.
Siddiq, Achmad. (2005). Khitah Nahdliyah, Surabaya: Khalista-LTNU, Cet.III.
Sindang, E. (2013). Manfaat Media Sosial dalam Ranah Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta: Pusdiklat KNPK.
Stephanie K. (2020). Agar Strategi Marketing Anda Terpenuhi, Coba 5 Tips Membuat Konten Marketing yang Menarik Ini. Tersedia pada: https://koinworks.com/blog/membuat-konten-marketing/. (Diakses pada 1 Juli 2020).
Sukandar. C. A. (2019). Dakwah Lewat YouTube, 4 Ustad Kondang. Tersedia pada: https://www.wartaekonomi.co.id/read257504/dakwah-lewat-youtube-4-ustad-kondang-ini-dapat-penghasilan-sebesar/2. (Diakses pada 2 Juli 2020).
Taufik M. T. (2008). Etika Komunikasi Islam Kritik terhadap Konsep Komunikasi Barat. Bandung: Sahifa.
Taufiq, F., & Utama, L. W. P. (2018). Media Sosial dan Gerakan Sosio-Politik Umat Islam di Indonesia. FIKRAH, 6(2), 391-408.
Tjandrawinata, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industry abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1, Edisi April.
Triastuti, R. (2019). Peran Media Sosial Sebagai Alat Diplomasi Digital Global Dalam Upaya Meningkatkan Nation Branding Indonesia Di Era Pemerintahan Joko Widodo. (Disertasi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta).
Tribunnews. (2019). Pengguna Sosial Media di Indonesia Terbesar Keempat di Dunia. Tersedia pada: https://www.tribunnews.com/techno/2019/06/19/pengguna-sosial-media-di-indonesia-terbesar-keempat-di-dunia (Diakses: 1 Juli 2020).
Untari, P. H. (2019). 2018, Pengguna Internet Indonesia Paling Banyak di Usia 15-19 Tahun. Tersedia pada: https://techno.okezone.com/read/2019/05/21/207/2058544/2018-pengguna-internet-indonesia-paling-banyak-di-usia-15-19-tahun. (Diakses: 1 Juli 2020)
Wahid, A. H., Muali, C., & Putri, A. A. (2018). Rekonstruksi Pendidikan Islam Kontemporer Dalam Perspektif Transformasi Sosial. HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 1-21.
Yaya, S. (2020). Diinterviu oleh Shaleh, 10 Juni.